AYAM CERDAS, ANDA?



لاَ يَكُوْنَنَّ الدِّيْكُ أَكْيَسَ مِنْكَ، يُنَادِيْ بِالْأَسْحَار وَ أنْتَ نَائِمٌ

“Jangan sampai ayam lebih cerdas dari anda!
Ayam setiap tengah malam bangun, sementara anda tidur”
………….
Kutipan di atas adalah salah satu wasiat yang disampaikan oleh al-Hakim kepada putranya agar tidak lalai dalam hidup di dunia. Konteksnya, kutipan ini disebutkan oleh imam al-Ghazali dalam kitabnya Ayyuha al-Walad, hal: 8 dalam rangka mengingatkan kita semua agar indahnya malam tidak dipergunakan dengan memperbanyak tidur, mengabaikan waktu untuk beribadah memenuhi ketaatan kepada Allah Swt.

Menariknya, kita yang berakal dipandang bodoh –dibandingkan dengan ayam jago-- sebab kita tidak mengfungsikan akal sebagai panduan untuk melangkah pada kehidupan yang lebih baik. Ayam saja, yang tidak memiliki akal, berkebiasaan bangun tengah malam. Sementara kita yang berakal terlalu lelap dalam dekapan bantal dan guling untuk memenuhi kepuasan ‘nafsu’ tidur. Padahal, malam –khususnya tengah malam—adalah salah satu waktu yang sangat penting dalam kehidupan, yang dikenal sebagai waktu istijabah. 

Sungguh, lelap dalam tidur tengah malam telah menempatkan kita makin jauh kepada Allah Swt, sebab kita merasa tidak butuh kepadaNya di jam-jam strategis ber-intim dengan-Nya. Bukannya bukti bahwa kita adalah muttaqin adalah banyak beristighfar di tengah malam (wa bil ashari hum yastaghfirun), Surat al-Dzariyat 18. Dan dalam tafsir ibnu Katsir ayat ini, dipahami  sebagai sholat tengah malam dan membaca istighafar.

Akhirnya, jangan kalah cerdas dengan ayam jago, bila anda masih merasa sebagai manusia yang diberi kelebihan akal oleh Allah Swt. Pasalnya, akal yang cerdas akan mengantarkan pemiliknya pada pilihan cerdas. Salah satu pilihan cerdas itu adalah bangun malam untuk meneguhkan keintiman bersama Allah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.