BERTERIMA KASIH KEPADA NABI IBRAHIM AS

SAMSURIYANTO
Dosen Studi Islam pada International Undergraduate Program, ITS Surabaya


لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاس

Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak disebut bersyukur kepada Allah SWT., seseorang yang tidak berterima kasih kepada yang lain” (HR. Imam Abdu Dawud [4811] dari Sayyiduna Abu Hurairah RA)

Berdasar hadis di atas, seseorang tidak disebut bersyukur kepada Allah SWT ketika tidak dapat berterima kasih kepada orang lain. Mensyukuri semua nikmat-Nya merupakan akhlak terpuji, tetapi juga tetap mengapresiasi orang yang telah berjasa membentuk perilaku kehidupan kita.

Hari Raya Idul Adha ini adalah waktu untuk berterima kasih kepada Nabi Ibrahim AS, yang telah menaati perintah-Nya untuk menyembelih sang anak, Nabi Ismail AS. Bentuk berterima kasih kepada Nabi Ibrahim AS adalah mengikuti dan berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yaitu agama Islam. Berkat ketaatan Nabi Ibrahim AS, kita dianjurkan untuk berkurban menggunakan unta, sapi dan kambing. Dengan adanya kurban, kita memperoleh banyak kebaikan, seperti dari segi finansial, sosial dan spiritual.

Kebangkitan Ekonomi Umat

Setiap momentum Hari Raya Idul Adha, pedagang dan pengusaha hewan ternak memperoleh untung dengan berkah dan melimpah. Banyak umat Islam tergerak untuk berkurban. Hewan ternak yang laris terjual itu akan membangkitkan ekonomi pedagang dan pengusaha muslim, terutama di era pandemi ini.

Jika umat Islam memiliki ekonomi kuat, maka akan mandiri dan bebas dari campur tangan orang lain.  Agama kita melarang untuk hidup miskin, jika tidak diiringi oleh keyakinan beragama yang kuat. Kemiskinan tanpa iman tinggi hanya akan mengantarkan manusia menuju kekufuran. Makanya, Islam mengapresiasi betul mereka yang beriktiyar untuk bekerja agar tidak berpangku tangan mengharap belah kasihan orang lain.

Di sisi lain, kita dilarang untuk hidup mewah jika tidak mengingat akhirat. Kekayaan dapat digunakan untuk kebahagiaan di akhirat, misal berbagi dengan orang lain. Orang yang memegang harta dengan hati akan bersikap pelit, sementara yang memegang dengan tangan akan dermawan kepada orang lain.

 

Solidaritas Kepada yang Lain

Daging kurban yang telah disembelih dapat disalurkan kepada orang lain termasuk kepada masyarakat yang membutuhkan. Sebab ajaran Islam memang menganjurkan pemeluknya untuk berbagi dengan sesama. Semangat berkurban adalah memiliki kepekaan sosial tinggi kepada orang lain.

Masyarakat miskin yang tidak biasa makan daging karena  harga mahal, maka saat ini dapat merasakan kenikmatan setelah diberi oleh muslim lain yang berkurban. Mereka akan senang dan bisa mendoakan kepada orang yang telah memberikan kurban.

Kurban mengajarkan untuk berbagi kepada orang lain. Islam mengajarkan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Apakah kita menemukan orang yang berada dalam hidup kemiskinan namun mampu berkurban dengan sapi atau kambing? Atau justru kita akan bertemu dengan orang yang mampu membeli mobil tapi sulit untuk berbagi?

Di samping itu, berkurban tidak hanya simbol dengan memotong hewan, tetapi dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab manusia merasa telah melakukan kesalahan termasuk melakukan sifat yang telah dimiliki oleh hewan. Sekedar contoh, kera adalah cerminan hewan yang tamak, karena kita bisa melihat yang memegang makanan dengan tangan kanan lalu mengambil lagi dengan tangan kiri. Tidak hanya itu, jika melihat kera lain memegang makanan yang sama, maka juga akan direbut. Berapa banyak manusia di zaman ini yang telah rakus dengan harta dan orang lain?

Hewan tidak memiliki malu sehingga tidak menggunakan baju, atau telanjang. Semangat kurban mengajarkan kita untuk memiliki sifat malu dalam melakukan kejelekan, tetapi percaya diri dalam melakukan aneka kebaikan. Pergaulan bebas yang dimiliki oleh hewan harus memberikan pelajaran kepada muslim untuk meninggalkan pornografi dan hubungan ilegal. Tidak hanya itu, perjudian, minuman keras dan narkoba juga harus ditinggalkan, karena memang perilaku ini yang bisa memotivasi untuk melakukan hubungan bebas.

Keledai adalah hewan dengan suara nyaring, sehingga dapat mengganggu orang lain. Kurban mengajarkan kita agar memberikan rasa aman kepada lingkungan dan memiliki sikap toleran kepada sesama manusia. Bukannya Nabi Muhammad mengingatkan untuk menjadi Muslim yang sempurna, salah satu saratnya adalah orang lain merasa nyaman dan aman dengan prilakunya.   

Walhasil, kita berterima kasih kepada Nabi Ibrahim AS, karena telah bersedia untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Semangat kurban, memiliki banyak manfaat kepada kita, tidak hanya kebangkitan ekonomi umat, solidaritas untuk sesama tetapi juga peningkatan spiritual. Wallaahu A’lam.

 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.