IN MEMORIAM SAHABAT DARUS SALAM*


Setiap kali ada kabar kematian selalu dibuatnya kaget, walau jika direnungkan bersama bahwa kematian adalah keniscayaan bagi yang hidup. Apalagi kabar kematian itu berkaitan dengan keluarga, guru atau bahkan sahabat terdekat yang ikut mewarnai perjalanan hidup kita semua . Kali ini penulis, tepatnya hari Senin tanggal 07 Mei 2024 dikagetkan dengan kabar meninggalnya salah satu sahabat pergerakan yang bernama sahabat Darus Salam atau Salam, dengan nama yang lebih dikenal dikalangan para aktivis lintas generasi. 

Kabar yang mulai menyebar di WAG Madzhab Wonocolo pukul o6.50 sempat mengagetkan semua anggota group, apalagi tidak ada kabar yang memastikan al-Marhum Salam sakit. Termasuk dalam hal ini penulis dibuat kaget langsung mengontak via WA kepada yang menyebar awal, yakni sahabat Kusriyanto. Intinya, kabar ini benar adanya dan tak lama setelah itu doa untuk al-marhum terus mengalir, bukan hanya WAG Madzhab Wonocolo, tapi juga digroup-group lain, yang memiliki interaksi lahir dan batin dengan al-Marhum Salam, ketika masih hidup.

Tercatat, almarhum Salam adalah satu aktivis perngerakan yang banyak memberikan insprirasi, dan sosok pribadi yang nyaman berdiskusi tentang banyak hal sebab ia dikenal dengan wawasan dan pergaulannya yang sangat terbuka bagi semua kalangan. Apalagi, aktivisnya dimulai sejak tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jurusan Filsafat tahun 1999. Dan hari-harinya sejak menjadi mahasiswa  sudah dikenal sebagai kutu buku dan pegiat diskusi-diskusi kritis dalam menyikapi fenomena keislaman hingga fenomena kebangsaan. Wawasan luasnya ini tidak lepas dari kegemarannya membaca buku lintas ideologi, bahkan buku kiri dilahapnya hingga komik Kho Ping Hoo yang berjilid-jilid ikut memberikan warna pikirannya. Karenanya, wawasan Salam sangat luas, apalagi kaitan dengan diskusi-duskusi kritis yang selalu mewarnai dalam setiap cangkruk bareng sesama para aktivis.

Penulis lama sekali tidak bertemu secara fisik dengan al-Marhum Salam disebabkan sama-sama jarak jauh, walau secara virtual  Salam tetap silaturrahim, termasuk digroup-group aktivis pergerakan. Menariknya dan sulit ditiru bagi mantan aktivis  adalah kebiasaan silaturrahim Al-Marhum Salam, termasuk berkomunikasi secara virtual dengan sahabat-sahabat sesama pergerakan, bahkan tak jarang menelpon penulis hanya sekedar "tombo kangen" dan tidak ada obrolan serius, kecuali obrolan tentang hidup dan  saling mendoakan diakhir perbincangan sebagai pemungkas komunikasi dengan sahabat Salam. 

Banyak cerita tentang kebaikan sahabat Salam. Pastinya, sahabat Salam adalah sosok yang mudah bergaul dengan semua aktivis dan lain-lain serta teman ngobrol yang enak dan berisi. Cara pandangnya dalam mengambil keputusan tidak sedikit ikut mempengaruhi penulis, khusus untuk melihat segala persoalan dengan kacamata krisis dan tidak mudah menerima segala pengetahuan, kecuali telah teruji keabsahannya secara intelektual dan dalam praktis kehidupan sangat bremanfaat. Selamat Jalan sahabatkoe.

Semoga Allah selalu memberikan rahmatNya dan memudahkan semua urusannya, Sahabat. Dan semoga catatan ringan ini menjadi saksi atas kebaikan Sahabat selama ini sesuai dengan spirit substantif dari anjuran Nabi Muhammad Saw, yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik radliyallâhu ‘anhu:

مَرُّوا بِجَنَازَةٍ، فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَجَبَتْ» ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا، فَقَالَ: «وَجَبَتْ» فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: «هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ

Artinya: “Sahabat Anas bin Malik berkata, orang-orang lewat membawa satu jenazah, mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Rasulullah bersabda, “Wajabat.” Kemudian lewat lagi orang-orang membawa satu jenazah, mereka mencelanya dengan kejelekan. Maka Rasulullah bersabda, “Wajabat.” Sahabat Umar bin Khathab berkata, “Apa yang wajib, ya Rasul?” Rasulullah bersabda, “Jenazah ini yang kalian puji dengan kebaikan wajib baginya surga. Dan orang ini yang kalian cela dengan kejelekan wajib baginya neraka. Kalian adalah para saksinya Allah di muka bumi.”

Selamat Jalan, Sahabat Salam. Sesuai dengan arti namamu, sekali lagi semoga sampean selalu mendapat kedamaian dari Allah SWT. Allahumma ighfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu. Alfatihah. 

*Wasid Mansyur

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.