3 Tip Menjadi Penulis Sukses Bersama Neng Khilma Anis

Dalam diskusi ringan dan santai bertajuk “Ngobam Suhita” bersama Khilma Anis penulis Novel Best-seller “Hati Suhita” di Warung Mami A. Yani Surabaya,  Ibnus Shofi dari kanzun.net  sempat menanyakan seluk beluk tentang literasi, tepatnya bagaimana tip sukses menjadi penulis menurut Neng Khilma, sebut akrab.   Bagaimanapun novel “ Hati Suhita” cukup sukses apalagi memiliki genre khas santri, pesantren, spiritulisme sekaligus dunia falsafah Jawa.  

Mengawali pertanyaan ini, Neng Khilma mengatakan dalam kepenulisan yang harus menjadi perhatian serius bagi penulis adalah; Jangan pernah berpikir soal uang, apalagi soal jumlah atau angka. Yang terpenting dalam sebuah karya, bagaimana penulis mampu menyebarkan value dan pesan moral dalam karyanya. Kalau ini terjadi, maka secara otomatis akan berdampak pada pembaca, sekaligus penjualan.

Saya, tegas Neng Khilma, sering mengatakan dengan berdasarkan pengalaman dari novel “Hati Suhita”. Novel ini Alhamdulillah menyapa pembacanya dengan cukup baik, dan penjualannya luar biasa. Bisa dibayangkan mereka yang terlibat sebagai agen yang ikut menjual dengan pola sederhana, tanpa aturan yang ketat dan tanpa strategi marketing secara masif. Hanya value dan pesan moral dari novel ini memantik pembaca untuk kemudian dengan sukarela menyebarkan dengan mengatakan “novel ini layak dibaca” atau “novel ini bagus” di berbagai media sosial. Cara ini yang kemudian di sebut Khilma sebagai manajemen of love.

Selanjutnya, Khilma menyebutkan 3 tip sukses dalam menulis, terlebih menulis novel. Pertama, banyak membaca. Mereka yang banyak membaca akan melahirkan tulisan yang bagus. Hampir semua penulis yang handal adalah pembaca yang kuat. Jadi menulis dan membaca adalah dua aktivitas yang memiliki kaitan yang erat, bahkan saling menguatkan. Maka, penulis sukses adalah para kutu buku yang tidak kenal lelah membaca sehingga gagasan selalu muncul dengan perbendahaan pengetahuan yang kaya.

Kedua, perlu diketahui menulis 99 persen adalah latihan. Bakat hanya dibutuhkan satu persen. Tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai, bukan tulisan yang bagus temanya dan bukan tulisan yang tebal halamannya,  mau sebagus apapun temanya kalau tidak selesai, maka karya tidak bisa dikatakan karya yang bagus. Karenanya, latihan adalah kunci sukses menjadi penulis sehingga terbiasa. Jangan membayangkan menjadi penulis hebat, sementara anda tidak mau menulis dan melatih terus menulis.

Ketiga, milikilah idola. teman-teman yang mau menjadi penulis tidak perlu bingung. Idolamu siapa?. Kalau saya, tegas Khilma, mengidolakan KH. Mustofa Bisri (Gus Mus).  Artinya, calon penulis harus memiliki idola seorang penulis juga. Khilma menceritakan, idola saya, sekali lagi adalah Gus Mus dan skripsi saya juga tentang Gus Mus. Untuk menyelesainya, saya harus “sowan” Gus Mus, sekalipun ketika itu saya tidak banyak menanyakan banyak hal kaitannya dengan skripsi. Saya lebih banyak kulaan semangat sebanyak-banyaknya dari beliau untuk menulis novel pesantren sebab penulis novel pesantren waktu itu sangat jarang, tidak seperti sekarang, apalagi ditulis oleh perempuan. Apalagi kalau tidak siap dikritik, ya tidak kuat.  

Selain Gus Mus, saya, tegas Neng Khilma, mengidolakan Umar Kayam, Putu  Wijaya, dan Kiai Zawawi Imron. Bacalah karya idolamu; mulai awal hingga akhir, Insyaallah dengan sendirinya nanti bisa menulis. “tidak ada satu penulis yang lahir dari kelas penulisan. Percuma mengikuti kelas penulisan tidak dapat motivasi dan teori sebab teori menulis akan ditemukan sendiri. Itulah pengalaman Saya, tegas Neng Khilma.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.